Pembangunan perkebunan kelapa sawit adalah membangun dan
merencanakan tata ruang dalam kebun dan afdeling yang terbagi dalam
tahun tanam, material tanaman, blok, pembibitan, jaringan jalan, saluran air,
lokasi pabrik, kantor, perumahan, bangunan sosial, sarana olah raga yang
digambarkan dalam peta induk (ploting design).
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran untuk mengetahui luas
dan batas batas lahan yang berseberangan yang mengacu pada ketentuan
teknis pengukuran tanah untuk mendapatkan detail planimetris (X,Y) dan
kartographis.
Pelaksanaan yang tak kalah pentingnya adalah pembanguna
kebun itu sendiri yang dimulai dari kegiatan, Landclearing, Pembibitan,
Pengawetan tanah, Penanaman, dan pemeliharaan
A. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
:
Merencanakan tata
ruang dalam kebun dan afdeling yang terbagi, tahun tanam, material
tanaman, blok, pembibitan, jaringan jalan, saluran air, lokasi pabrik, kantor,
perumahan, Fasilitas umum dan Fasilitas Sosial yang digambarkan dalam peta
induk (ploting design)
2. Tujuan :
Sebagai pedoman
tahapan kegiatan pelaksanaan yang berkesinam bungan efektif dan efisien.
B. KERANGKA
ACUAN KERJA
Penyusunan Due Deligence ini mengacu kepada PERATURAN
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/9/2013
C. SASARAN
/TARGET
Tujuan dan Target dalam kegiatan ini adalah
untuk memberikan arah pembangunan sesuai dengan kaidah agronomi dan
mengefektifkan dan meng efisienkan anggaran pembangunan kebun yang telah
di gariskan
D. PELAKSANA PEKERJAAN
PT. Global Mapindo Konsultan Perkebunan Kelapa Jalan
Jend Sudirman Kompleks Perkantoran Sudirman Raya Blok C No 10 Tangkerang
Tengah-Kotamadya Pekanbaru-28285 Riau- Indonesia
II. RUANG LINGKUP
A. DISAIN DAN
TATA RUANG
Ialah kegiatan Merencanakan tata ruang dalam kebun dan
afdeling yang terbagi, tahun tanam, material tanaman, blok,
pembibitan, jaringan jalan, saluran air, lokasi pabrik, kantor, perumahan,
bangunan sosial, sarana olah raga yang digambarkan dalam peta induk (ploting
design) Sebagai pedoman tahapan kegiatan pelaksanaan yang
berkesinambungan efektif dan efisien
- Sistem Jaringan Jalan
- Kantor dan Pemukiman
- Pabrik
- Pembibitan
- Afdeling dan Blok
- Pengawetan TanaH
B. LAND CLEARING
Pembukaan lahan atau landclearing adalah pembukaan
lahan untuk keperluan lain nya sepert perkebunan, transmigrasi, pertanian dan
lain sebagainya.Pembukaan lahan merupakan komponen biaya inventasi disamping
pembibitan yang telah dibicarakan. Tahapan-tahapan pekerjaan sudah tertentu
sehingga jadwal kerja harus harus dilaksanakanb secara konsekwen. Keterlambatan
suatu pekerjaan diselesaikan akan berlarut pada pekerjaan lain sehingga akan
menambah biaya. Tantangan yang dihadapi cukup banyak misalnya alam ( gangguan
cuaca, hewan liar, dan lain-lain ), biaya yang harus berkesinambungan, sumber
daya manusia yang harus tersedia serta alat-alat beserta suku cadangnya.
- Membabat / Imas
- Menumbang
- Merencek
- Merumpuk
- Membersihkan areal
- Perun mekanis
- Cincang Jalur
C. PEMBIBITAN
Lokasi Pembibitan ditentukan pada Tanah/arealnya rata/datar.
Jika areal datar tidak diperoleh dapat juga digunakan areal bergelombang atau
berbukit namun perlu dibuat teras-teras yang disesuaikan dengan kemiringannya
asal saja jaringan penyiramannya mampu mencapai tempat tertinggi atau terjauh.
Dekat dengan sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun. Bibit perlu
disiram 2 kali sehari jika tidak turun hujan yaitu dari pagi sampai pukul 11.00
wib siang dan sore mulai pukul 16.00 wib. Bibit memerlukan banyak air yaitu
0,25 – 2 liter tergantung dari umur dan kondisi bibit. Air harus bersih dan
tidak beracun. Dekat dengan areal yang akan ditanami jika mungkin ditengah
lokasi untuk mengurangi biaya angkutan bibit.. Drainasenya baik/arealnya tidak
tergenang Aman dari gangguan hama berupa binatang besar maupun serangga, dekat
dari pengawasan dan mudah dikunjungi Dekat dari sumber tanah untuk pengisi
kantong plastik (top soil) karena tiap kantong besar membutuhkan 20-25 kg tanah
D. PENANAMAN
Keteraturan tanaman dalam posisi maupun kerapatan tiap
hektar sangat diperlukan untuk memudahkan pengelolaan tanaman, terutama dalam
hal pemanenan, pemeliharaan dan perlakuan teknis argonomisnya. Pada areal
bebukit dengan kemiringan dan panjang lereng yang bervariasi diperlukan
sistematika khusus agar diperoleh keteraturan tersebut.
Karena pada saat penanaman, cara penanaman yang tepat sering disesuaikan
terutama apabila areal yang harus dibuka cukup luas.
Dalam kegiatan penanaman beberapa tahapan yang harus
dilakukan seperti :
- Memancang
- Lubang Tanam
- Persiapan Bibit
- Pengangkutan dan Pengeceran Bibit
- Menanam
- Konsolidasi
- Penyisipan
E. PERAWATAN TBM
Setelah Tanaman seleai di tanam pekerjaan selanjutnya adalah
perawatan TBM mulai dari TBM 0 sampaidengan TBM 3 atau menjlang TM 1, sebelum
serah terima pekerjaan pengawasan pembangunan kepada pemberi kerja,
adapun Tahap yang dilakukan pengawasan pada tanaman TBM ini adalah sebagai
berikut :
- Rawat Gawangan,
- Pembuatan dan garu Piringan
- Pembuatan Pasar Pikul atau Jalan Panen
- Pembuatan Parit Cacing
- Sensus Tanaman
- Pemupukan
- Kastrasi
- Tapak Kuda dan Benteng
F. SISTEM PELAPORAN
Dan Pada akhir periode pekerjaan dibautkan berita acara serah terima pekerjaan
dari pihak konsultan kepada pihak investor/owner/pemberi kerja, bahwa pekerjaan
telah diselesaikan dengan baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar