BIDANG USAHA
DUE DELIGENCE
A. PENDAHULUAN
Hasil survey terhadap areal tertanamlebih mengarah kepada
produktifitas areal berupa potensi produksi tanaman sehingga dapat diketahui
tingkat atau grade dari areal perkebunan tersebut, yang pada akhirnya dapat
diketahui biaya dan rencana rehabilitasi areal. Lingkup pekerjaan survey
meliputi pengecekan terhadap kualitas areal, kondisi tanaman berupa kualitas
pemeliharaan (up keep) dan kuantitas tegakan serta pemetaan areal sampel
survey.
Pelaksanaan Survey dibagi dalam 2 tahapan, yakni Basic
Survey dan Detail Survey.
1. Basic Survey
Mengetahui secara umum kondisi tanaman, lingkungan,
prasarana sarana dan luas areal tanam yang mempengaruhi performance perkebunan
tersebut. Dengan kebutuhan data sebagai berikut : Status perizinan perusahaan,
Sejarah lahan, Hektar Statement tanaman, Rekomendasi Pemupukan, Standardisasi
Perawatan, Produksi, Target pencapaian pemupukan, Rotasi panen, Data curah
hujan, Aspek Sosial, Struktur organisasi.
2. Detail Survey Detail
Survey
adalah pelaksanaan lanjutan dari Basic Survey dimana survey
yang dilakukan lebih mendalam dengan pengamatan yang lebih detail.Mengetahui
secara detail dan akurat kualitas dan kuantitas kondisi setiap pohon,
lingkungan, prasarana sarana dan luas areal pertanaman yang mempengaruhi
performance perkebunan tersebut.
Data – data yang diperlukan untuk Due Deligence survey
·
Sejarah lahan dan copy perijinan
·
Peta topography (peta kontour)
·
Hectare Statement dan peta
·
Pembagian tahun tanam dan peta
·
Rekomendasi pemupukan
·
Standart perawatan ( rotasi perawatan )
·
Pencapaian pemupukan dan perawatan 2 tahun lalu s/d sekarang
·
Rotasi panen
·
Data curah hujan dan hari hujan 5 tahun lalu s/d sekarang
·
Aspek social (klaim lahan, sengketa lahan dan lain – lain)
·
Struktur organisasi kebun
·
Asset dan Karyawan
B. PELAKSANAAN
1. Pengambilan Kooordinat
Melaksanakan secara bersamaan penentuan Koordinat
Geodetik di masing masing blok areal sampel dengan menggunakan GPS
(Global Positioning System) serta menentukan titik-titik ikat koordinat
geodetic pada batas-batas luar areal perkebunan sesuai area statement
perkebunan. Dengan GPS akan terpetakan batas-batas masing-masing blok (MR dan
CR), kondisi sarana dan prasarana misalnya jembatan, gorong-gorong, luasan
perumahan afdeling dan fasilitas fasilitas yang ada lainnya, kondisi jalan
jalan yang rusak, luasan areal statement per tahun tanam dan lainnya.
2. Colecting Data
Mengumpulkan semua data hasil detail survey dan
mengelompokkan dalam bentuk per blok hasil pengamatan, dan peta areal survey
yang lebih akurat.
D. PROCESSING DATA
1. Rekapitulasi Data
Data yang telah dikumpulkan per blok pengamatan dibuat dalam
bentuk Rekapitulasi Total dan Prosentasi (%) dari masing-masing kriteria detail
survey.
2. Penghitungan Potensi Kebun
Dari data jumlah buah dan jumlah pohon yang diamati dapat
ditentukan Potensi Produksi (ton/ha/thn) dari masing-masing blok pengamatan
yang lebih akurat dan detail.
3.Pemetaan Blok Sampel
Dari data-data GPS berupa koordinat geodetic yang
lebih akurat dapat di proses dengan mapping system arc view secara detail
kondisi perkebunan tersebut.
E. PEMBAHASAN DAN ANALISA LAPANGAN
1. Pohon dan Tinggi Tanaman
Pembahasan pohon dan tinggi tanaman di tekan kan pada
kesehatan tanaman dan tinggi tanaman sesuai dengan usia tanaman, juga
penyisipan tanaman serta kondisi kesehatan pohon terhadap serangan hama
penyakit pada semua blok sampel di tampilkan secara menyeluruh
2. Batang dan Diameter Tanaman
Kondisi Batang dan diameter tanaman pada areal survey, juga
Pemeliharaan tunas pokok disetiap blok survey.
3. Daun dan Jumlah Pelepah
Kondisi daun umumnya dan gejala gejala penyakit tanaman pada
daun, serta proses pemanenan.
4. Kondisi Buah
Kondisi buah pada setiap blok survey, sebab kondisi buah
sangat menunjukan perbandingan lurus dengan potensi produksi di setiap blok.
5. Kondisi Drainase
Kondisi drainase areal survey apakah tergenang atau kering
di setiap blok sampel, dan kasus kasus penyebab nya
6. Kondisi Perawatan Tanaman
Kondisi perawatan tanaman berbanding lurus dengan potensi
produksi. Perawatan tanaman seperti, Kondisi piringan dan gawangan apakah
ringan, sedang atau berat gulmanya terutama pada pada pasar rintis. Di piringan
tanaman sawit apakah ada gulma anakan sawit dan brondolan busuk dan tanaman
gulma yang mendominasi nya.
7. Kondisi Infra Struktur Pendukung
Kondisi infrastruktur cukup baik atau buruk. Kondisi ini
didukung oleh kondisi jalan, main road dan collection road yang sudah
diperkeras dengan sirtu dan pemadatan dengan alat berat serta bentuk jalan yang
umumnya sudah “ batok tengkurap “ sehingga pada jalan-jalan akses tidak
terjadi lagi genangan air. Pertemuan main road dan collection road sudah
dilengkapi dengan buist beton yang sudah banyak ditemukan dipersimpangan jalan,
dan lain sebagainya sebagai kelengkapan data
8. Asset Dan Karyawan
Salah satu factor penentuan harga jual perkebunan adalah
asset perusahaan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak seperti,
Bangunan Kantor, Bangunan Mess Tamu, Gudang, Bengkel, dan Bangunan Penunjang
lainnya yang di bangun untuk kepentingan perkebunan, juga Asset Bergerak
seperti Alat Berat, Mobil, Kendaraan Roda dua, Tug Boat, dan lain sebagainya
yang di miliki oleh perusahaan perkebunan, Menghitung umur ekonomis Asset,
kondisi ril Asset.
Karyawan perkebunan adalah salah satu Asset Perusahaan, yang
akan di akuisisi baik sebahagian maupun keseluruhan, harus ada ketentuan
tentang status perusahaan siapa yang akan melaksanakan pembayaran atas
pengalihan status karyawan karena beralihnya kepemilikan karyawan sesuai UU
Tenaga Kerja, karena akan menjadi konflik internal dikemudia hari bagi
kelangsungan usaha investas
F. KESIMPULAN
Kondisi dan analisa dari resume dan kalkulasi keadaan
senyatanya berdasarkan hasil dari basic survey dan detail survey dari
kebun tersebut menentukan Grade kebun itu sendiri, yang akan disampaikan ke
pihak buyer sebagai referensi dalam melaksanakan re negosiasi pembelian kebun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar