Senin, 19 Mei 2014

Due Deligence

BIDANG USAHA
DUE DELIGENCE



 A. PENDAHULUAN
Hasil survey terhadap areal tertanamlebih mengarah kepada produktifitas areal berupa potensi produksi tanaman sehingga dapat diketahui tingkat atau grade dari areal perkebunan tersebut, yang pada akhirnya dapat diketahui biaya dan rencana rehabilitasi areal. Lingkup pekerjaan survey meliputi pengecekan terhadap kualitas areal, kondisi tanaman berupa kualitas pemeliharaan (up keep) dan kuantitas tegakan serta pemetaan areal sampel survey.

Pelaksanaan Survey dibagi dalam 2 tahapan, yakni Basic Survey dan Detail Survey.
   1.  Basic Survey 
Mengetahui secara umum kondisi tanaman, lingkungan, prasarana sarana dan luas areal tanam yang mempengaruhi performance perkebunan tersebut. Dengan kebutuhan data sebagai berikut : Status perizinan perusahaan, Sejarah lahan, Hektar Statement tanaman, Rekomendasi Pemupukan, Standardisasi Perawatan, Produksi, Target pencapaian pemupukan, Rotasi panen, Data curah hujan, Aspek Sosial, Struktur organisasi.

    2.  Detail Survey Detail Survey 
adalah pelaksanaan lanjutan dari Basic Survey dimana survey yang dilakukan lebih mendalam dengan pengamatan yang lebih detail.Mengetahui secara detail dan akurat kualitas dan kuantitas kondisi setiap pohon, lingkungan, prasarana sarana dan luas areal pertanaman yang mempengaruhi performance perkebunan tersebut.
Data – data yang diperlukan untuk Due Deligence survey
·         Sejarah lahan dan copy perijinan
·         Peta topography (peta kontour)
·         Hectare Statement dan peta
·         Pembagian tahun tanam dan peta
·         Rekomendasi pemupukan
·         Standart perawatan ( rotasi perawatan )
·         Pencapaian pemupukan dan perawatan 2 tahun lalu s/d sekarang
·         Rotasi panen
·         Data curah hujan dan hari hujan 5 tahun lalu s/d sekarang
·         Aspek social (klaim lahan, sengketa lahan dan lain – lain)
·         Struktur organisasi kebun
·         Asset dan Karyawan

B. PELAKSANAAN  
    1. Pengambilan Kooordinat
Melaksanakan secara bersamaan penentuan Koordinat  Geodetik di masing masing blok areal sampel dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) serta menentukan titik-titik ikat koordinat geodetic pada batas-batas luar areal perkebunan sesuai area statement perkebunan. Dengan GPS akan terpetakan batas-batas masing-masing blok (MR dan CR), kondisi sarana dan prasarana misalnya jembatan, gorong-gorong, luasan perumahan afdeling dan fasilitas fasilitas yang ada lainnya, kondisi jalan jalan yang rusak, luasan areal statement per tahun tanam dan lainnya. 

     2. Colecting Data
Mengumpulkan semua data hasil detail survey dan mengelompokkan dalam bentuk per blok hasil pengamatan, dan peta areal survey yang lebih akurat.

D. PROCESSING DATA
     1. Rekapitulasi Data
Data yang telah dikumpulkan per blok pengamatan dibuat dalam bentuk Rekapitulasi Total dan Prosentasi (%) dari masing-masing kriteria detail survey.

    2. Penghitungan Potensi Kebun
Dari data jumlah buah dan jumlah pohon yang diamati dapat ditentukan Potensi Produksi (ton/ha/thn) dari masing-masing blok pengamatan yang lebih akurat dan detail.

     3.Pemetaan Blok Sampel
Dari data-data GPS berupa koordinat  geodetic yang lebih akurat dapat di proses dengan mapping system arc view secara detail kondisi perkebunan tersebut.

E. PEMBAHASAN DAN ANALISA LAPANGAN
    1. Pohon dan Tinggi Tanaman
Pembahasan pohon dan tinggi tanaman di tekan kan pada kesehatan tanaman dan tinggi tanaman sesuai dengan usia tanaman, juga penyisipan tanaman serta kondisi kesehatan pohon terhadap serangan hama penyakit pada semua blok sampel di tampilkan secara menyeluruh

    2. Batang dan Diameter Tanaman   
Kondisi Batang dan diameter tanaman pada areal survey, juga Pemeliharaan tunas pokok disetiap blok survey.

    3. Daun dan Jumlah Pelepah   
Kondisi daun umumnya dan gejala gejala penyakit tanaman pada daun, serta proses pemanenan.

   4. Kondisi Buah 
Kondisi buah pada setiap blok survey, sebab kondisi buah sangat menunjukan perbandingan lurus dengan potensi produksi di setiap blok.

   5. Kondisi Drainase
Kondisi drainase areal survey apakah tergenang atau kering di setiap blok sampel, dan kasus kasus penyebab nya 

    6. Kondisi Perawatan Tanaman
Kondisi perawatan tanaman berbanding lurus dengan potensi produksi. Perawatan tanaman seperti, Kondisi piringan dan gawangan apakah ringan, sedang atau berat gulmanya terutama pada pada pasar rintis. Di piringan tanaman sawit apakah ada gulma anakan sawit dan brondolan busuk dan tanaman gulma yang mendominasi nya.

   7. Kondisi Infra Struktur Pendukung
Kondisi infrastruktur cukup baik atau buruk. Kondisi ini didukung oleh kondisi jalan, main road dan collection road yang sudah diperkeras dengan sirtu dan pemadatan dengan alat berat serta bentuk jalan yang umumnya sudah “ batok tengkurap “ sehingga pada jalan-jalan  akses tidak terjadi lagi genangan air. Pertemuan  main road dan collection road sudah dilengkapi dengan buist beton yang sudah banyak ditemukan dipersimpangan jalan, dan lain sebagainya sebagai kelengkapan data

    8. Asset Dan Karyawan
Salah satu factor penentuan harga jual perkebunan adalah asset perusahaan baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak seperti, Bangunan Kantor, Bangunan Mess Tamu, Gudang, Bengkel, dan Bangunan Penunjang lainnya yang di bangun untuk kepentingan perkebunan, juga Asset Bergerak seperti Alat Berat, Mobil, Kendaraan Roda dua, Tug Boat, dan lain sebagainya yang di miliki oleh perusahaan perkebunan, Menghitung umur ekonomis Asset, kondisi ril Asset.

Karyawan perkebunan adalah salah satu Asset Perusahaan, yang akan di akuisisi baik sebahagian maupun keseluruhan, harus ada ketentuan tentang status perusahaan siapa yang akan melaksanakan pembayaran atas pengalihan status karyawan karena beralihnya kepemilikan karyawan sesuai UU Tenaga Kerja, karena akan menjadi konflik internal dikemudia hari bagi kelangsungan usaha investas

F. KESIMPULAN
Kondisi dan analisa dari resume dan kalkulasi keadaan senyatanya berdasarkan hasil dari basic survey dan detail survey dari kebun tersebut menentukan Grade kebun itu sendiri, yang akan disampaikan ke pihak buyer sebagai referensi dalam melaksanakan re negosiasi pembelian kebun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar