BIDANG USAHA
TERM OF REFERENCE POTRET/FOTO UDARA
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat
dinamika pemanfaatan dan penggunaan lahan yang demikian cepat maka
diperlukan data citra/Peta penutupan lahan yang terkini / uptodate dan
mampu menggambar objek lebih detail, agar pekerjaan tepat sasaran,
efektif dan efisien. Peta Citra Foto Udara akan membantu
mengidentifikasi, menganalisis berdasarkan data vegetasi, yang akan
mengurangi waktu dan sumber daya untuk melakukan cheking lapangan,
selain itu hidrologi, pemukiman, tanah dan infrastruktur, akan mudah
dipetakan menggunakan Foto Udara.
Selama
lebih dari satu dekade, para praktisi di bidang survei dan pemetaan
hanya memiliki sedikit pilihan jika ingin memanfaatkan data satelit.
Produk-produk yang lazim dipakai adalah data LANDSAT, SPOT, dan NOAA.
Dalam batas-batas tertentu, ketiga jenis data satelit tersebut memang
memadai. Data NOAA ideal untuk mengkaji kondisi iklim dan cuaca yang
mencakup areal yang luas misalnya satu negara, data LANDSAT sering
dipakai untuk mengkaji penutupan lahan dalam satu propinsi atau bahkan
satu pulau, sedangkan data SPOT dapat lebih detail lagi yakni satu
kabupaten dengan skala 1:25.000.
B. CITRA
Kebutuhan
untuk mengelola suatu lahan dengan baik adalah kebutuhan yang sangat
mendesak saat ini. Ketersediaan lahan makin terbatas dan persinggungan
kepentingan antar masyarakat, investor dan keseimbangan ekologi
memunculkan permasalahan pengelolaan lahan yang kompleks. kepentingan
masyarakat harus dilindungi, di sisi lainnya kegiatan investasi
korporasi yang menggerakkan perekonomian juga harus berjalan dengan
baik, sementara keseimbangan ekologi harus dijaga, oleh karena itu.
Kompleksitas pengelolaan lahan yang sangat rumit tersebut dapat diurai
menjadi unit-unit analisa yang lebih sederhana dan terukur dengan alat
bantu berupa Citra atau Peta dengan Resolusi Tinggi.
Citra Satelit adalah hasil pemotretan dari luar angkasa (satelit), bisa berupa foto biasa maupun foto inframerah (berdasarkan panas). Tentu saja ini dilakukan dari satelit. Citra satelit telah berkembang pesat dalam waktu sepuluh tahun terakhir. Satelit mampu merekam gambar permukaan bumi dengan tingkat kerincian tinggi dan hampir menyamai pencitraan dari pesawat udara sebelumnya. Diawali dengan Satelit Ikonos resolusi 0,82 m kemudian QuickBird resolusi 0,6 m, dan saat ini puluhan satelit komersial beresolusi tinggi telah mengorbit untuk menghimpun data permukaan bumi dalam kualitas yang sangat bagus.
Citra Satelit adalah hasil pemotretan dari luar angkasa (satelit), bisa berupa foto biasa maupun foto inframerah (berdasarkan panas). Tentu saja ini dilakukan dari satelit. Citra satelit telah berkembang pesat dalam waktu sepuluh tahun terakhir. Satelit mampu merekam gambar permukaan bumi dengan tingkat kerincian tinggi dan hampir menyamai pencitraan dari pesawat udara sebelumnya. Diawali dengan Satelit Ikonos resolusi 0,82 m kemudian QuickBird resolusi 0,6 m, dan saat ini puluhan satelit komersial beresolusi tinggi telah mengorbit untuk menghimpun data permukaan bumi dalam kualitas yang sangat bagus.
- Kelemahan yang sangat menonjol adalah pada saat pembelian/order citra satelit Terdapat tiga opsi pembelian data Citra Satelit Ikonos yaitu pembelian data arsip, data update, serta data perekaman terbaru (Select Tasking).
- Data arsip merupakan data citra satelit yang mempunyai tanggal perekaman lebih dari 90 hari dari hari ini. Sedangkan data update merupakan data citra satelit yang mempunyai tanggal perekaman kurang dari 90 hari dari hari ini (Select Tasking) yaitu jika pada area order tidak ada data arsip citra satelit atau data citra satelit tutupan awannya terlalu besarsehingga diperlukan pengambilan citra baru.
Citra Foto Udara
adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian, namun masih dalam
lingkup ruang atmosfer. Misalnya pemotretan dari balon udara,
helikopter, pesawat terbang, pesawat tanpa awak dan lain sebagainya.
Keuntungannya disini adalah gambar lebih jelas, detail dan uptodate,
serta cepatnya proses pengambilan dan pengolahan data
Permasalahan
muncul ketika user menginginkan data detail dengan resolusi yang
tinggi, murah, cepat, dan bebas penutupan awan, sehingga dapat di
identifikasi secara visual dengan jelas, beberapa alternatif penyedia
data resolusi tinggi antara lain, Ikonos, Quickbird, satellite Geo Eye,
Satelit Worldview-2 dan Potret Udara.
1. Quickbird
Kemunculan QUICKBIRD memberi harapan baru bagi praktisi di bidang Perencanaan Wilayah/Perkotaan, Pertambangan, Pertanian, Perkebunan, Transportasi, Advertising, Utilitas, Telekomunikasi, Broadcasting, dan semua pihak yang membutuhkan data akurat dan detail.
Keunggulan QUICKBIRD adalah mampu menyajikan data dengan resolusi hingga 61 cm. Dengan resolusi setinggi ini, sebuah lokasi permukiman dapat diidentifikasi per individu bangunanQuickbird merupakan satelit penginderaan jauh yang diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 di California, U.S.A. Dan mulai memproduksi data pada bulan Mei 2002. Quickbird diluncurkan dengan 98º orbit sun-synchronous dan misi pertama kali satelit ini adalah menampilkan citra digital resolusi tinggi untuk kebutuhan komersil yang berisi informasi geografi seperti sumber daya alam.
Satelit Quickbird mampu untuk men-download citra dari stasiun three mid-latitude yaitu Jepang, Itali dan U.S (Colorado). Quickbird juga memperoleh data tutupan lahan atau kebutuhan lain untuk keperluan GIS berdasarkan kemampuan Quickbird untuk menyimpan data dalam ukuran besar dengan resolusi tertinggi dan medium-inclination, non – polar orbit.
Setelah meng-orbitselama 90 hari, Quickbird akan memperoleh citra dengan nilai resolusi, Panchromatic sebesar 61 cm dan Multispectral sebesar 2.44 meter. Pada resolusi 61 cm bangunan, jembatan, jalan-jalan serta berbagai infrastruktur lain dapat terlihat secara detail. Quickbird dapat digunakan untuk berbagai aplikasi terutama dalam hal perolehan data yang memuat infrastruktur, sumber daya alam bahkan untuk keperluan pengelolaan tanah (manajemen, pajak). Sedangkan untuk keperluan industri, citra Quickbird dapat memperoleh cakupan daerah yang cukup luas sebesar 16.5 km atau 10.3 mil. Satelit Quickbird, memperoleh gambar hitam dan putih dengan resolusi 61 cm dan gambar berwarna (4 band) dengan resolusi 2,44 m dengan luas permukaan sebesar 16,5 km x 16,5 km
Peta Hasil Pemotretan Quickbird 0,6 m
2. Ikonos
IKONOS diluncurkan oleh SPACE IMAGING, Sebuah Perusahaan AS, pada tahun 1999. IKONOS merupakan satelit komersial pertama dengan resolusi tinggi untuk kebutuhan observasi bumi. Sebagai hasil dari deregulasi oleh Pemerintah AS, teknologi satelit pengintai dialihkan penggunaannya untuk sipil dalam bentuk satelit IKONOS ini, yang memiliki resolusi tinggi maksimal 82 cm. IKONOS dapat melakukan pencitraan atau mendapatkan gambar dari seluruh dunia melalui multi sensor pankromatik dengan tingkat presisi yang tinggi, berikut spesifikasi Ikonos,
kelemahan nya adalah, sulitnya mendapatkan data yang uptodate, dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas dari penutupan awan.
Peta Ikonos resolusi tinggi maksimal 0,82 m
3. Geoeye
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
Satelit GeoEye-1 dilengkapi dengan teknologi yang paling canggih yang pernah digunakan dalam sistem penginderaan jauh komersial mampu menghasil citra dengan resolusi spasial 0,41 meter pankromatik (hitam & putih) dan 1,65 meter citra multispektral. Satelit GeoEye-1 memiliki kemampuan mengumpulkan data citra hingga 700.000 kilometer persegi pankromatik (dan sampai 350.000 kilometer persegi pan-multispektral) citra per hari ideal untuk proyek pemetaan skala besar. GeoEye-1 mengorbit bumi 15 kali per hari terbang di ketinggian 681 kilometer dengan kecepatan orbit sekitar 7,5 km / detik.
Peta Geoeye resolusi tinggi maksimal 0,41 m
4. Satelit Worldview-2
WorldView-2 merupakan satelit penghasil gambaran permukaan bumi dengan resolusi spasial 0.5 m (untuk citra pankromatik) dan 1.8 meter (untuk citra multispektral pada keadaan nadir) atau 2.4 meter (untuk citra multispektral pada keadaan 200 off-nadir). WorldView-2 yang juga dimiliki oleh DigitalGlobe, diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009 dengan misi hidup sekitar 7.25 tahun. WorldView-2 dapat melakukan perekaman di permukaan bumi seluas 975 ribu km2 per hari-nya, serta dapat kembali ke tempat yang sama dalam waktu 1.1 hari. Dengan kemampuan seperti itu, WorldView-2 merupakan sumber data yang memberikan keadaan up-to-date dari suatu wilayah.
Peta Geoeye resolusi tinggi maksimal 0,5 m
4. Potret /Foto Udara
Potret atau foto udara (data yang direkam menggunakan wahana pesawat terbang dan bukannya satelit), mudah serta cepat diperoleh, dan tentu saja murah.Kebutuhan akan data visual bukan lagi suatu hal yang sulit dewasa ini dan juga bukan suatu hal yang mahal, seperti penyedia data visual Ikonos, Quick bird, Geoeye-1 tersebut dan kami menawarkannya dengan penggunaan tehnologi Foto/Potret Udara. Penggunaan teknologi Foto Udara Small Format dengan UAV (unmanned aerial vehicle) lazim digunakan dalam berbagai pekerjaan inventarisasi sumberdaya alam di dunia pemetaan akhir-akhir ini.Pemotretan udara berwarna tanpa awak UAV (resolusi 0,2 meter berwarna) yang telah kita konsultasikan ke Kemenhut bahwa metode pemotretan dibolehkan karena hasil lebih tajam dan update. Hal ini disebabkan metoda ini memiliki beberapa keunggulan antara lain:
- Biaya operasional yang murah untuk area yang tidak terlalu luas,
- Peralatan yang cukup portable, dan
- Cepat untuk mendapatkan data
Peta Foto Udara Resolusi tinggi maksimal 0,2 m
B. KEBUTUHAN DATA PETA RESOLUSI TINGGI BAGI DUNIA PERKEBUNAN
Selama
data dan informasi perkebunan yang disajikan dalam bentuk angka dan
teks sedangkan peta dalam bentuk manual atau skets-skets, maka berbagai
informasi yang disajikan dalam alur tersebut sangat tidak efisien dan
membutuhkan SDM dan Dana yang tidak sedikit, tetapi dalam alur
informasi yang mengadopsi sistem GIS, informasi sudah di plot dalam
kerangka perencanaan dan penyajian yang sistematis seperti ilustrasi
berikut :
- · Penutupan Lahan
- · Perencanaan Penanaman
- · Sensus Tanaman
- · Pengelolaan dan Monitoring Penanaman
- · Perencanaan Perawatan/Maintenance
- · Pengelolaan dan Monitoring Perawatan
- · Perencanaan Panen
- · Pengelolaan dan Monitoring Panen
- · Monitoring biaya operasi
- · Monitoring pendapatan hasil Panen
- · Informasi penyediaan hasil panen
- · Pengelolaan Distribusi dan Angkutan/traksi
- · Perencanaan, Pengelolaan, Monitoring Sarana dan Prasarana
Data
adalah suatu informasi yang sangat mendasar dalam pemanfaatan tehnologi
GIS terutama dalam perancangan prototipe sistem GIS yang akan dibangun,
informasi dasar berupa data dibentuk dari keseragaman informasi yang
telah ada di perusahaan perkebunan saat ini, masih banyak dunia
perkebunan memanfaatkan dari data yang bersifat manual disajikan dengan
tingkat akurat yang rendah, sehingga menjadi tidak efektif dan efisien,
berikut ilustrasi administrasi kebun
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya Term Of Reference (TOR) Penggunaan Data Potret/Foto Udara Resolusi Tinggi ini adalah memberikan gambaran atau penjelasan alternatif dari penyedia data peta resolusi tinggi lainnya seperti, satelit Ikonos, Quickbird maupun Geoeye-1, tentang rencana penggunaan atau pemanfaatan data citra resolusi tinggi (high resolution) oleh Perusahaan Pengguna.
Tujuannya yang ingin dicapai adalah dengan biaya yang murah, dan ter-baru-kan/uptodate tanpa adanya hambatan penutupan awan dan lamanya waktu proses order serta pelaksanaan pekerjaan dalam pengambilan data citra resolusi tinggi tersebut, sehingga pekerjaan dapat segera dilakukan seperti teridentifikasinya pola-pola penggunaan dan pemanfaatan lahan eksisting sebagai dasar penyusunan data spasial berkelanjutan yang uptodate yang dapat menggambarkan sejauh mana perubahan kondisi areal.
Tingkat ketelitian suatu pekerjaan Pelaksanaan Pemotretan Udara ditentukan oleh ketersediaan waktu, tenaga, alat, sarana, sumber data serta kemampuan teknologi dan kapabilitas tenaga ahli dalam memahami kondisi lingkungan alam dalam waktu yang sangat terbatas. Tingkat ketelitian juga berhubungan erat dengan rencana kegunaan dari data hasil survey tersebut.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut diatas, maka pada tahap ini pelaksanaan pekerjaan pemotretan udara dilakukan dalam cakupan minimal luas wilayah 1.000 Ha, 2,000 Ha dan seterusnya, kemudian selanjutnya berdasarkan peta dasar yang di serahkan oleh pihak pengguna jasa untuk di laksanakan pekerjaan pemotretan udara.
E. KEBUTUHAN DAN AKUISISI DATA
Kebutuhan data adalah berasal dari pengambilan data peta melalui
potret udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak UAV (resolusi 0,2
meter), sementara akuisisi data berasal dari data perkebunan yang akan
disesuaikan dengan output dari potret udara untuk kebutuhan pengguna.
II. PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN DATA
A. KALIBRASI KAMERA
Kalibrasi
Kamera Digital. Metoda Simple Grid Dot atau Ceilling Kontrol
Obyek. Pembuatan Peta Rencana Jalur Terbang. Pemotretan Udara dengan
Kamera Digital dan UAV Dengan Resolusi Mak 0,2M, Ukuran Pixel (Ground
Pixel Resolution) 0.15M, Tinggi Terbang 250-350 m tergantung ketinggain
groundGround Control dengan BM dan Pre Mark dengan ketelitian ± 5 mm
Overlap 50% dan Sidelap 30%
B. WAHANA PESAWAT
Wahana
UAV (Unmanned Aerial Vehicle)/Pesawat Tanpa Awak dan dikendalikan
dengan Autopilot/RPV, Digital Kamera resolusi Tinggi terkalibarsi.
Sistem Navigasi PeSistem Penentu Posisi (GPS Geodetik) untuk Ground
Control Point
- Jenis Pesawat FlyWing Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vihicle)
- MTOW 2 Kg
- Max Payload 300 gram
- Wingspan 1200 mm
- Engine Elektrik Brushless motor
- Power Baterai Li Po 3S -5000 mAh 11.1 V
- Max Speed 80km/jam.
- Operation speed 60-70km/jam.
- Endurance 25 mnt
- Take off Hand Launch
- Landing Rumput, jalan tanah dan net landing.
C. SOFTWARE DAN HARDWARE PENGOLAHAN DATA
Dalam rangka pengolahan data potret udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak UAV (resolusi 0,2 meter) menggunakan peralatan/software adalah sebagai berikut :
- Komputer dengan spesifikasi : CPU : Core i7, HDD 1 T, Ram 4 Gb dst.
- Software Photogrametry : Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, Seamline Editor
- Software Pemetaan : Arcgis 9.3 dan Arcview 3.3
- Peralatan Pencetak Data : Plotter A0 with HDD, Printer A3 dst.
D. SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk
melakukan pekerjaan pengambilan potret udara menggunakan pesawat tanpa
awak UAV (resolusi 0,2 meter), jumlah tenaga / SDM yang dimiliki
sebanyak 3 (empat) orang dengan lama pekerjaan sebagai berikut
• Untuk 1.000 ha, Pemotretan 1 sd 3 hari, proses data 5 hari
• Untuk 3.000 ha, Pemotretan 2 sd 5 hari, prose data 10 hari.
• Untuk 10.000 ha, Pemotretan 7 sd 14 hari, proses data 20 hari. Dst
• Untuk 1.000 ha, Pemotretan 1 sd 3 hari, proses data 5 hari
• Untuk 3.000 ha, Pemotretan 2 sd 5 hari, prose data 10 hari.
• Untuk 10.000 ha, Pemotretan 7 sd 14 hari, proses data 20 hari. Dst
E. PENGOLAHAN DATA
Pada tahap ini, pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data, melakukan koordinasi dan konsultasi dengan seluruh team yang membantu pelaksanaan pekerjaan. Setelah data dan informasi terkumpul, pekerjaan selanjutnya dilakukan pembuatan disain database dan peta.
Pekerjaan berikutnya adalah melakukan analisis terhadap peta dan database serta melakukan revisi sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan peta dan database perkebunan dilakukan sesuai dengan disain yang telah dibuat. Software yang digunakan dalam bagian Photogrametry yaitu Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, Seamline Editor
Sementara untuk pembuatan peta dan untuk menampung dan mengelola data spasial dan tabular adalah ArcGIS versi 9.3 dan ArcView versi 3.3. serta software pendukung lainnya.
Untuk memudahkan analysis data foto udara, dilakukan identifikasi obyek, seperti, composite, mosaic, interpretasi citra, dan lain sebagainya agar data citra dapat di tampilkan dalam format GIS.
F. OUTPUT
Pada tahap ini, pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data, melakukan koordinasi dan konsultasi dengan seluruh team yang membantu pelaksanaan pekerjaan. Setelah data dan informasi terkumpul, pekerjaan selanjutnya dilakukan pembuatan disain database dan peta.
Pekerjaan berikutnya adalah melakukan analisis terhadap peta dan database serta melakukan revisi sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan peta dan database perkebunan dilakukan sesuai dengan disain yang telah dibuat. Software yang digunakan dalam bagian Photogrametry yaitu Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, Seamline Editor
Sementara untuk pembuatan peta dan untuk menampung dan mengelola data spasial dan tabular adalah ArcGIS versi 9.3 dan ArcView versi 3.3. serta software pendukung lainnya.
Untuk memudahkan analysis data foto udara, dilakukan identifikasi obyek, seperti, composite, mosaic, interpretasi citra, dan lain sebagainya agar data citra dapat di tampilkan dalam format GIS.
F. OUTPUT
Proses
pekerjaan pengambilan data potret udara dengan output hasil pengambilan
yang telah melalui proses Geografi Information Sistem berupa peta skala
1 : 1.000 dan Peta Skala 1 : 5.000. Ukuran dan bentuk atribut obyek
yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringan
lereng dapat digambarkan secara detail dengan potret udara dan dengan
menggunakan penghitungan dan analisa software GIS. Ukuran merupakan
faktor pengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyek
sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakan bahwa
ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udara dapat
diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yang terdapat pada
foto udara.
Peta Potret udara yang dihasilkan berupa informasi yang harus diolah dan dikembangkan lagi agar menjadi data data yang diperlukan bagi perkebunan. Data dan informasi yang disajikan pada peta dan database secara garis besar adalah :
B. BIMBINGAN DAN PELATIHAN
Bimbingan dan pelatihan akan diberikan kepada pelaksana tugas/operator perkebunan agar dapat memanfaatkan data potret udara tersebut secara maksimal dan optimal
III. PEMANFAATAN DATA CITRA POTRET UDARA
A. PEMANFATAAN DATA POTRET UDARA PERKEBUNANPeta Potret udara yang dihasilkan berupa informasi yang harus diolah dan dikembangkan lagi agar menjadi data data yang diperlukan bagi perkebunan. Data dan informasi yang disajikan pada peta dan database secara garis besar adalah :
- Data/Peta Topografi (Kontur tajuk)
- Data/Peta Luasan Areal Tanam dan Non Tanam dalam blok blok,
- Data/Peta Penutupan lahan lingkungan;
- Data/Peta Sarana dan prasarana seperti kantor kebun, afdeling
- Data/Peta Infrastruktur, baik jalan, maupun parit,
B. BIMBINGAN DAN PELATIHAN
Bimbingan dan pelatihan akan diberikan kepada pelaksana tugas/operator perkebunan agar dapat memanfaatkan data potret udara tersebut secara maksimal dan optimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar